Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.
Dalam Koneksi Antarmateri – Modul 3.3 sesuai dengan pertanyaan pemantik Bagaimana saya dapat mengaitkan intisari dari materi modul-modul guru penggerak yang telah saya pelajari untuk menjadi landasan teori bagi rencana program/kegiatan yang berdampak pada murid yang saya buat?
Dapat saya tulis dengan uraian sebagai berikut:
Perasaan setelah mempelajari modul ini
- Terinspirasi: Modul ini membahas bagaimana pengelolaan program sekolah yang baik dapat membantu meningkatkan dampak positif pada siswa.
- Bersemangat: Modul ini membahas bagaimana pengelolaan program sekolah yang baik dapat membantu meningkatkan kinerja akademik siswa, mengembangkan kemampuan sosial, dan membentuk karakter mereka.
Setelah mempelajari Modul 3.3 ini saya dapat membuat program sekolah dengan tujuan berdampak positif bagi murid dan membuat mereka menjadi pemimpin dalam pembelajaran mereka.
Program yang telah direncanakan disusun menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dengan alur BAGJA yaitu Buat pertanyaan, Ambil pelajaran Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi melalui tahapan ini saya menyusun program diantaranya pelatihan Seni Pencak Silat TGR yang mana telah saya susun sebelumnya pada alur Demonstrasi Kontekstual.
Selama mempelajari modul 3.3 ini tentunya masih banyak yang harus saya perbaiki dan gali lebih dalam lagi, agar materi yang didapatkan selama mempelajari modul ini dapat terealisasi dan dipraktikan pada murid di sekolah. Perlu latihan berulang dan terus berusaha agar ketercapaian pembelajaran modul ini dapat dirasakan langsung oleh murid.
Seperti halnya yang telah saya pelajari di modul-modul sebelumnya tentunya pada Modul 3.3 ini banyak hal menarik yang saya dapatkan selama kegiatan, diantaranya adalah perubahan paradigma pengambilan keputusan dari pendekatan berbasis masalah (defisit based) sekarang bergeser kepada pendekatan berbasis aset.
Dalam komunitas pendidikan kita harus bersikap positif dalam mengelola sumber daya dan aset yang dimiliki sebaga suatu kekuatan / potensi sekolah. Dengan demikian masalah atau kekurangan yang dimiliki oleh suatu sekolah tidak lagi menjadi hambatan untuk memajukan pendidikan dan mewujudkan visi misi dan tujuan sekolah yang berpihak pada murid.
Dalam mengambil keputusan yang bijak, hendaknya menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Selain itu, perlu perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid secara matang dengan menerapkan manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif (iA) melalui model BAGJA serta menerapkan manajemen resiko dan untuk keberlanjutan program perlu menerapkan MELR (Monitoring, Evaluation, Learning dan Reporting ). Dengan demikian, program yang direncanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Intisari yang didapatkan dari modul ini
Program yang berdampak pada murid adalah program yang meningkatkan keberpihakan pada murid, yang menguatkan apa yang kita miliki , mengajarkan anak atau mendorong kebermaknaan atau komitmen kepada mereka, dan implementasi kepemimpinan murid atau secara kontekstual.
Dalam menerapkan program yang berdampak pada murid terutama mengembangkan kepemimpinan murid, maka guru melibatkan siswa dalam 3 proses yaitu
-
Plan atau perencanaan program
-
Implement/penerapan program
-
Evaluationatau evaluasi program
Kepemimpinan murid adalah bagaimana murid mengambil peran aktif dalam pendidikan
Kepemimpinan murid itu mengacu pada tiga hal penting yaitu: 1) Voice, ikut mengajak siswa ikut bersuara tau menyampaikan pendapat nya , 2) Choice, bagaimana guru memberikan pilihan- pilihan atau choice kepada anak didik, 3) ownership, dimana anak anak akan memiliki
Hal yang menarik adalah bahwa ketika kita memiliki sebuah program atau ide akan sebuah program yang akan dikembangkan di sekolah haruslah bermula dari pemetaan aset atau sumber daya di sekolah, barulah sebuah program akan lebih terarah dan memiliki tingkat kesuksesan dan keberhasilan yang tinggi.
Setelah melakukan pemetaan terhadap aset atau sumber daya sekolah barulah sebuh program yang berdampak pada murid bisa direncanakan berbasis aset yang ada. Berikut adalah 4 alat bantu yang membantu dalam merencanakan sebuah program yang berdampak pada murid di sekolah :
-
Tahapan BAGJA
-
7 aset atau modal
-
Manajemen resiko
Tahapan BAGJA merupakan sebuah model yang digunakan untuk melakukan perubahan berbasis potensi atau kekuatan atau asset yang ada.Model BAGJA disusun untuk memastikan sebuah program berdampak pada murid atau tidak.
Berikut 5 tahapan BAGJA atau 5D yang bisa menajdi pedoman penyusunan program berdampak pada murid:
Buat Pertanyaan, pada tahapan ini berisi pertanyaan utama untuk mentukan arah penelusuran
Ambil pelajaran, berisi tahapan atau langkah untuk menuntun pengambilan pelajaran
Gali mimpi, berisi tahapan menyusun mimpi atau narasi keadaan ideal
Jabarkan Rencana, berisi tahapan identifikasi tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan
Atur eksekusi, merupakan tahapan untuk membantu transformasi rencana menjadi nyata, yang berisi langkah-langkah konkrit mewujudkan tujuan.
- 7 Aset atau Modal
Berbicara program pendidikan yang ada di sekolah, maka diperlukan pemetaan 7 aset atau sumber daya yang ada di sekolah.sebagai asset atau kekuatan untuk merencanakan program yang berdampak pada murid. Aset atau modal itulah yang menjadi kekuatan atau sumber daya sekolah. Pemetaan penting dilakukan untuk mengetahui mana asset atau sumberdaya yang paling potensial untuk dikembangkang, maupun mana modal yang selama ini kurang diberdayakan. Setelah pemetaan dilakukan, maka pengelolaan asset menajdi hal yang utama dilakukan, terutama pengelolaan asset yang berdampak pada murid.
- ManajemenResiko
Manajemen resiko adalah sebuah langkah awal yang yang dapat di lakukan untuk mengantisipasi segala yang kemungkinan besar yang dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan.
Beberapa jenis resiko antara lain:
1) Resiko strategis, resiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
2) Resiko operasional, resiko berhubungan dengan kelangsungan proses manajemen
3) Resiko Finansial, merupakan resiko yang mungkin akan berakibat pada berkurangnya aset
4) Resiko Pemenuhan, resiko yang berkaitan dengan kemampuan proses dan prosedur internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
5) Resiko Reputasi, yaitu resiko yang berdampak pada reputasi lembaga
Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam melaksanakan manajemen resiko:
- Identifikasi jenis resiko
- Pengukuran resiko
- Melakukan strategi dalam pengendalian resiko
- Melakukan evaluasi terus menerus dan berkelanjutan
Perspektif saya tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid
Menurut saya program-program yang dirancang untuk memberikan dampak positif pada murid mencakup beberapa aspek penting, seperti:
- Keterlibatan aktif murid: Program harus dirancang untuk memotivasi dan mengajak murid untuk terlibat secara aktif. Murid harus merasa bahwa program tersebut relevan dengan kehidupan mereka, serta memberikan manfaat yang nyata.
- Dukungan sosial: Program-program yang menawarkan dukungan sosial bagi murid. Guru dapat membantu memperkuat hubungan antara murid dan sekolah serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
- Pembelajaran berbasis proyek: Program-program yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek dapat membantu meningkatkan keterampilan kritis dan kreatif murid, serta memperkuat keterhubungan antara teori dan praktik dalam pembelajaran.
Setelah program dilaksanakan, penting untuk mengevaluasi dampaknya dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
- Relevansi: Apakah program tersebut masih relevan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai?
- Efektivitas: Apakah program telah mencapai tujuannya dan memberikan dampak positif pada murid?
- Partisipasi: Seberapa banyak murid yang terlibat dalam program, dan seberapa aktif mereka dalam program tersebut?
- Kepuasan: Apakah murid, guru, dan orang tua merasa puas dengan program dan merasa program tersebut memberikan manfaat yang bermanfaat?
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, program-program yang berdampak positif pada murid dapat dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan baik untuk membantu meningkatkan pembelajaran dan keterlibatan murid.